Selasa, 30 Agustus 2011

Orang Pintar VS Orang Bodoh



Terlalu Banyak Ide
Orang ‘Pintar’ biasanya banyak ide, bahkan mungkin terlalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang ‘bodoh’ mungkin hanya punya satu ide dan  satu ide itulah yang menjadi pilhan utamanya.

Miskin Keberanian Untuk memulai
Orang ‘bodoh’ biasanya lebih berani dibanding orang ‘pintar’, kenapa? Karena orang bodoh sering tidak berfikir panjang atau tidak banyak pertimbangan. Dia nothing tulus. Sebaliknya, orang ‘pintar’ terlalu banyak pertimbangan. Kapan memulainya?



Terlalu Pandai Menganalisa
Sebagian besar orang pintar’ sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai Break Event Point. Orang ‘bodoh’ tidak pandai menganalisa sehingga lebih cepat memulai berbisnis.

Tidak Berani Mimpi Besar
Orang ‘pintar’ berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa dicapai. Orang ‘bodoh’ tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu. Sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.

Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi
Orang ‘pintar’ menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang ‘bodoh’ berpikir, diapun bisa berbisnis.

Berfikir Negatif Sebelum memulai
Orang /pintar’ yang hebat dalam analisis sangat mungkin berfikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang ‘bodoh’ tidak sempat berfikir negatif karena harus segera berbisnis.

Maunya dikerjakan Sendirian
Orang ‘pintar’ berfikir aku pasti bisa mengerjakan semuanya, sedangkan orang ‘bodoh’ menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain..

Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan
Orang ‘pintar’ menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang ‘bodoh’ berfikir simple yang penting produknya terjual.

Tidak Fokus
Orang ‘pintar sering menganggap remeh kata fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang ‘bodoh’ tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.


Tidak Peduli Konsumen
Orang ‘pintar’ sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang ‘bodoh’? Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.

Abaikan Kualitas
Orang ‘bodoh’ kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sedangkan orang ‘ pintar’ sering mengabaikan kualitas karena sok tahu.

Tidak Tuntas
Orang ‘pintar’ dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang ‘bodoh’ mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.

Tidak Tahu Prioritas
Orang ‘pintar’ sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalm waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang ‘bodoh’? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan prioritasnya.

Mudah Menyerah
Orang ‘pintar’ merasa gengsi ketika gagal disuatu bidang sehingga langsung beralih kebidang lain ketika menghadapi hambatan. Orang ‘bodoh’ seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.

ETOS  KERJA
Kesuksesan seseorang diberbagai bidang harus dilandasi oleh kemampuan diri membuka potensi kemanusiaan yang ada dalam diri kita melalui pemahaman Etos Kerja yang meliputi :
1.    Bakti serta teguh kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.    Mengasihi sesama umat manusia apapun derajat dan kedudukannya.
3.    Bersikap mental positif
4.    Bekerja keras bagian dari ibadah kita kepada Tuhan
5.    Bidang Pemasaran adalah pekerjaan yang sangat terhormat dan mulia
Bagaiman pelaksanaan Etos kerja itu sendiri ditengah masyarakat? Maka lakukanlah 3 hal yaitu :
  1. Apakah didalam diri kita ini sudah memiliki kemauan, visi yang kuat dan keyakinan untuk sukses (Punya tanggung jawab diri sendiri)
  2. Pemahaman yang mendalam tentang produk knowledge,company profile, dan system marketing plan
  3. Pemahaman tentang sifat-sifat umum manusia

2 komentar:

Ok, Pak Londen. Thank You... atas Inspirasi dan semangatnya.
Saya sering juga baca buku2 Pak Londen, bagus2.
kebetulan Saya juga baru mulai usaha.
Btw, bapak bisa dan bersedia tidak menjadi mentor Bisnis Saya, untuk membantu mengembangkan bisnis Saya yang baru mulai.
thanks sebelumnya...

Ak. Darmawan

selamat malam pa londen, saya mau tanya "cara membuat pegawai untuk jujur bagaimana ya ??? sedangkan kami sudah memberikan kepercayaan kepada pegawai

Posting Komentar

Mari Sharing di Twitter dan FB saya

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More