Selasa, 30 Agustus 2011

Menengal Lebih Dekat I Nyoman Londen

Mengenal I Nyoman Londen Ingat Burger…..Ingat I Nyoman Londen…!!

Nama Edola Burger mungkin sudah sangat akrab ditelinga kita, dan mungkin Anda juga merupakan pelanggan setia Burger yang rasanya mantap, lezat, bergizi dan berharga murah namun bukan murahan. Tapi tahukah anda, setiap dibalik kesuksesan bisnis EDOLA BURGER yang hanya dalam waktu 1,5 tahun sudah mencapai 450 Gerai dan hingga saat ini sudah mencapai 700 lebih Gerai yang sudah menyebar di seluruh Indonesia. Fantastissss…!!! Yah, dialah I Nyoman Londen atau biasa di panggil dengan LONDEN, ya Nyoman Londen. Beberapa tahun yang lalu mungkin tidak banyak yang tahu siapa itu I Nyoman Londen…?Namun, dalam 1 tahun belakangan ini I Nyoman Londen terasa begitu akrab ditelinga kita. Media masa beramai-ramai meliput dan memberitakan kisah perjalanan suksesnya. Dan bahkan dalam 1 tahun belakangan ini I nyoman Londen yang berpendidikan S3 yaitu : SD, SMP, dan SMA, banyak tampil sebagai Trainer dan Native Speaker/ Pembicara dalam pelatihan dan semnar-seminar baik di perusahaan maupun di di dunia pendidikan baik Perguruan Tinggi maupun Sekolah Menengah dengan bertemakan pendidikan, bisnis dan kewirausahaan.

Sungguh fantastis dan luar biasa, seorang I Nyoman Londen yang dulunya “hanya” seorang kernet Omprengan jurusan Cililitan – Pulo Gadung – Kampung Melayu, kini berubah total menjadi Raja Burger beromset Ratusan Juta Rupiah. Selain sebagai Pengusaha, trainer, dan native speaker, I Nyoman Londen juga menjadi seorang Penulis yang hingga saat ini menghasilakn 6 buah Buku. Buku yang pertama berjudul “ Siapa Berani Jadi Pengusaha Modal kecil Untung Besar “, yang kedua berjudul “ Virus Anti Gagal, Inspirasi Bisnis Ala Londen yang di launching pada tanggal 22 Desember 2006 yang bertepatan pada hari Ibu”, yang ketiga berjudul “ Orang ‘Bodoh’ Lebih Cepat Sukses “, yang keempat berjudul “ Percuma Berbisnis Kalau Keluarga Berantakan “. ………………………. Semua Buku ini terbitan dari Elex Media Komputindo Gramedia, dan 1 Buku Terbitan Sagraf Publishing yang Berjudul “ Mengintip Rahasia Sukses 17 Pengusaha Bermodal Tekad “. Semua buku ini sukses dipasarkan dan masuk kategori Best Seller. Kesuksesan I Nyoman Londen adalah hasil dari proses perjuangan panjang yang telah dilakoninya sejak kecil dan bukanlah sebuah kebetulan dan bukan pula sesuatu yang datang secara tiba-tiba. I Nyoman Londen adalah bukti bahwa siapapun orangnya, apapun latar belakang kehidupannya pintu sukses tetap terbuka.

I Nyoman Londen adalah putra asli Pulau Dewata Bali, tepatnya berasal dari Desa Batur, yang terletak di daerah Kintamani. I Nyoman Londen terlahir dari keluarga yang sangat sederhana dan bahkan sempat mendapati julukan sebagai paling “miskin” didesanya. Sejak kecil, I Nyoman Londen memang sudah dididik dan terbiasa dengan kehidupan yang mandiri. Maklum, sejak umur 5 tahun I Nyoman Londen sudah tidak mendapatkan belaian kasih sayang ayahnya yang meninggal dunia pada tahun 1968. Praktis setelah itu sang ibulah yang mengambil peran sebagai ibu rumah tangga sekaligus penopang kehidupan keluarganya. Untunglah I Nyoman Londen dan ke-5 saudaranya tidak termasuk anak-anak manja yang menyusahkan orang tuanya. Melihat kesulitan dan kesusahan orang tuanya, I Nyoman Londen dan saudaranya tidak mau berpangku tangan. Mereka bekerja apa saja untuk bisa membantu ekonomi keluarganya. Kesulitan dan himpitan ekonomi itulah yang akhirnya membuat jiwa kemandirian I Nyoman Londen terbentuk sejak kecil. Di usianya yang baru 5 tahun, I Nyoman Londen “terpaksa” harus mencari uang sendiri untuk memenuhi kebutuhannya.

Pengalaman pertamanya adalah ketika pada suatu hari di ajak Pak Mangku Keji seorang tukang obat dari Kintamani untuk membantu berjualan Obat di Pure Jati, Danau Batur yang berjarak sekitar 8 km dari rumahnya. Memang pada saat itu I Nyoman Londen hanya mendapatkan upah ala kadarnya. Namun dari pengalaman pertama itulah jiwa bisnis I Nyoman Londen mulai muncul. Terbukti dimasa-masa selanjutnya kehidupan I Nyoman Londen tidak pernah berhenti dari bisnis ke bisnis walaupun dalam lingkup yang kecil. Keadaan ekonomi keluarga yang sulit, tidak menyurutkan semangat I Nyoman Londen untuk tetap bersekolah. Tekadnya sudah bulat ingin menjadi orang sukses yang bisa mengangkat harkat dan martabat keluargamya. Untuk membantu memenuhui kebutuhan sekolahnya, Londen kecilmengerjakan apa saja yang mendatangkan uang. Berjualan onde-onde, es Loly,membantu teman-temannya di sekolah untuk mengerjakan PR ( Pekerjaan Rumah/ tugas dari sekolah ).hingga menjadi “petugas” penarik iuran listrik dan air pun dilakoninya selama bersekolah di bangku SD/SMP Kintamani. Tanpa ada rasa canggung dan malu, I Nyoman Londen selalu berangkat ke sekolah dengan membawa dua tas sekaligus. Tas yang pertama berisi “ perlengkapan sekolah” dan tas yang kedua berisi “Barang-Barang Dagangan “

Dengan hasil kerjanya itu, I Nyoman Londen bisa meringankan beban ibunya yang sudah sangat kewalahan membiayai sekolah anak-anaknya. Ketika duduk di bangku SMA, I Nyoman Londen bekerja menjadi tukang Bakpau keliling di daerah Singaraja. Dan aktifitas sekolah sambil bekerja itu dilakukan I Nyoman Londen hingga lulus SMA pada tahun 1984. Setelah lulus dari SMAN I Singaraja. Obsesi sukses INyoman Londen makin kuat. “ saya harus sukses…Saya harus menjadi Orang Besar, oleh karena itu saya harus merantau ke Jakarta”. Demikian yang ada dalam benak I Nyoman Londen waktu itu. Tekadnya sudah bulat dan tekad itu di wujudkannya dengan meninggalkan kampong halamannya pada tahun 1984. Untuk mengejar Obsesi dan mimpinya itu, I Nyoman Londen terpaksa harus meninggalkan ibu yang sangat di contain dan juga meninggalkan keluarganya pada saat usianya 20 tahun. “Kalau miskin di kampong sendiri akan dicemooh orang, tapi kalau menjadi gembel di Jakarta tidak ada yang tahu dan mempersoalkan “. Kata I Nyoman Londen sambil tertawa.

Hanya ada satu yang menjadi tekad I Nyoman Londen pergi ke Jakarta, yaitu CARI KERJA dan SUKSES…!!! Bayangan kesuksesan pun selalu ada di pelupuk matanya. Kisah-kisah orang daerah yang sukses di Jakarta membuat semangatnya menyala-nyala. Namun ternyata, kehidupan di Jakarta sangat jauh dari yang dibayangkannya. Untung saja I Nyoman Londen sudah terbiasa dengan kehidupan yang serba sulit dan biasa hidup mandiri sehingga I Nyoman Londen tidak terlalu kaget dengan pekerjaan-pekerjaan kasar yang hanya membutuhkan kekuatan fisik. Kehidupan di Jakarta dimulai dengan menumpang di rumah pamannya di daerah Pasar Minggu Jakarta. I Nyoman Londen bukan tipe yang mau menyusahkan orang lain walaupun itu pamannya sendiri. Ketika menumpang tidur di rumah pamannya, I Nyoman Londen bekerja apa saja yuang menghasilkan uang. Menjadi penjaga kebun, tukang cuci mobil hingga ,menjadi supir angkutan pun dijalaninyab dengan penuh semangat. Setelah memiliki penghasilan sendir ( walaupun tidak seberapa). I Nyoman Londen akhirnya memutuskan untuk mencari tempat tinggal sendiri (kos) dan tidakagi menumpang dirumah pamannya. Sambil terus bekerja , I Nyoman Londenpun tak bosen-bosenya mencari kerja. Namun keberuntungan belum berpihak pada dirinya. Pekerjaan yang didapatkannya pung tidak pernah sesuai dengan harapannya. Akhirnya pekerjaan sebagai kernet Omprenganpun dijalaninya.
Ada sebuah kisah yang sangat membekas dihati I Nyoman Londen. Ketika I Nyoman Londen sedang menarik angkotnya pada dini hari bersama kernetnya, ada tiga orang Bencong yang menyrtop untuk naik angkotnya. Tanpa rasa curiga, diangkutlah ketiga bencong itu. Eh, bencong – bencong yan tadinya terlihat lemah gemulai itu menjadi ganas dan kasar. Sambil menodongkan pisau ke leher I Nyoman Londen dan kernetnya. Mereka meminta seluruh uang yang ada. Akhirnya, dini hari yang malang itu uang setoran angkot dan hasil kerjanya semalam suntuk amblas dibawa lari ketiga bencong tersebut. “sampai sekarang saya jadi trauma melihat bencong”. Kata I Nyoman Londen sambil menerawang dan teringat kejadian itu. Tahun 1985- 1986 I Nyoman Londen bekerja disalah satu percetakan penerbit buku Ganeca Exact Bandung, sebagai staff Marketing / pemasaran. Karena ingin mencari suasana dan pengalaman yang baru pada tahun 1986, I Nyoman Londen pun bekerja disebuah perusahaan air mineral yang ternama yaitu Aqua. Karena prestasi dedikasi dan loyalitasnya maka I Nyoman Londen pun cepat menanjak.
Beberapa posisi pentingpun sempat dijabatnya. Sejak saat itulah pergaulan dan relasi I Nyoman Londen makin luas, sampai pada akhirnya I Nyoman Londen menemukan jodoh dan menikah dengan Ketut Wiriani, pada tahun 1991. Setelah menikah dan dikaruniai tiga orang anak, anak pertama bernama : Luh Putu Vira Cintya Dewi, anak kedua bernama : I Made Deno Kardika Putra, dan anak keriga bernama :Ni Nyoman Desia Cantika Dewi. Akhirnya I Nyoman Londen kembali menetap di Bali dan menjalankan beberapa bisnisnya. Bisnis Toko Sepeda “ Sinar Cintya “ yang terkenal di Denpasar dan sekitarnya, bisnis jual beli Mobil bekas yang diberi nama “ Deno Motor” sampai mencapai 114 unit Mobil Bekas yang sudah terjual hingga mendirikan Studio rekaman pun dilakukannya. Namun karena bisnis yang dijalaninya tidak dikelola dengan manajemen yang baik dan tidak focus maka lambat laun bisnisnya pun mengalami kerugian dan kemudian gulung tikar.
Hingga terjadilah suatu kisah dimana seorang I Nyoman Londen bisa membuka usaha burger sendiri dengan nama “ EDOLA BURGER”. Pada tahun 2003 beliau kembali lagi berangkat ke Jakarta dan langsung berinisiatif mencari tempat tinggal sendiri yaitu mengontrak di sebuah Ruko di daerah Pondok Gede Jakarta Timur. Alkisah pada suatu hari beliau dikunjungi seorang teman lamanya yang berasal dari Bandung. Beliau langsung di ajak untuk makan bersama di sebuah Restaurant Burger terkemuka yang sudah pasti mahal. Beliau sedikit pusing dibuatnya…karena beliau fikir, beliau tidak akan mampu untuk membayarnya, tapi untunglah temannya langsung berkata “ Tenanglah…Kau cepat makan burger itu, tidak enak kalau sudah dingin, pokoknya semuanya aku yang traktir”. Tegas temannya. Maka legalah beliau mendengar pernyataan temannya itu. Setelah beberapa lama beliau tetap tidak menyantap hidangan atau burger itu. Sepertinya ada sesuatu yang mengganjal difikirannya. Ternyata Beliau sedang memikirkannya dan menjadi sebuah pertnyaan besar dalam dirinya. “ Aneh…kok bisa mahal sekali makanan seperti ini…? Padahal kan Cuma daging kejepit roti aj “. Mulailah Beliau menggali kepekaan intuisinya. Setelah difikir-fikir, beliau berkata dalm hati. “ Ini memang makanan yang berkalori tinggi, dan bergizi tinggi, bayangkan ada rotinya, ada dagingnya, dan sayuranya pun ada seperti timun dan selada,,tapi kok bisa mahal ya…??? ”kasihan sekali bagi orang yang kadar ekonominya menengah kebawah, pasti mereka ingin juga bisa merasakannya, tapi tidak mampu untuk membelinya”.
Dari situlah beliau dapat menyimpulkan dan menemukan jawaban dari intuisinya. “Roti kita punya, daging kita punya, sayuran apalagi yang sudah jelas Negara Indonesia ini kaya dengan berbagai macam tumbuhan dan hasil kebunnya”. Seperti sepenggal lirik dari grup band Indonesia Koes Plus…”Tanah Kita Tanah Surga, Tongkat dan Kayu Jadi Tanaman”. Akhirnya tertanam niat tulus I Nyoman Londen bahwa beliau ingin berbagi rasa kepada masyarakat lapisan bawah. Beliau yakin mereka juga ingin merasakan dan mencicipi makanan yang seperti ini, tetapi mereka tidak mampu membelinya. di lain sisi beliau juga merasakan bahwa ini bisa menjadi peluang bisnis yang bagus sekaligus menyehatkan. Pendek cerita akhirnya beliaupun membuka usaha burger sendiri dengan nama “EDOLA BURGER” yang rasanya mantap dan bergizi tinggi, harga yang sangat murah dan tentunya bisa terjangkau poleh semua lapisan masyarakat.

PERJALANAN SUKSES SANG RAJA BURGER
Edola Burger diresmikan pada hari Jumat, 20 Mei 2005, bertepatan dengan Bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional, dan ini memang sudah direncanakan untuk menggunakan semangat kebngkitan sebagai sebuah semangat yanag baruatas lahirnya usaha yang baru. Acara ini diselenggarakan di Singgasana Ball Room Lt. 2 Hotel Grand Menteng Jakarta. Hasilnya sungguh luar biasa, begitu acara peresmian selesai ada 20 orang yang langsung menjadi mitra bisnis Edola Burger.I Nyoman Londen sengaja menciptakan Edola Burger sebagai sebuah bisnis dengan konsep kemitraan. Siapapun boleh membuka usaha burger dengan nama EDOLA yang terpenting adalah harus memenuhi beberapa persyaratan yang telahditentukan. Syaratnya tidak sulit hanya dengan mengeluarkan modal 3 juta untuk wilayah Jakarta dan 4-5 juta di luar wilayah Jakarta. Mempunyai lokasi berjualan, dan menggunakan produk dari EDOLA agar rasanya mantap dan bergizi serta berstandart di seluruh cabang di Indonesia, masyarakat sudah bisa membuka gerai EDOLA BURGER. Dengan cara ini I Nyoman Londen memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin menjadi pengusaha dengan cara yang praktis, dan dengan modal yang kecil. Dengan menggunakan moto : “ Modal Kecil – Untung Besar”. Benar-0benar telah memberikan inspirasi dan motivasi banyak orang untuk berwirausaha. Oleh karena itu, tidak heran jika dalam waktu kurang dari 3 bulan Gerai EDOLA BURGER langsungmelesat menjadi 150 gerai tersebar di beberpa tempat di Jawa, dan Luar Pulau Jawa. Di penghujung 2006, gerai EDOLA BURGER sudah mencapai angka 450 gerai. Dan hingga sekarang sudah mencapai 700 gerai lebih. Sungguh Fantastis…!!!!!
Keberhasilan Nyoman Londen dalam membangun “Kerajaan” bisnisnya tak lepas dari komitmennya yang kuat dalam menciptakan cita rasa baru pada produk-produknya. Disamping peningkatan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan pelayanan kepada konsumen juga selalu ditekankannya. Keberhasilan bisnis I Nyoman Londen tak lepas dari restu ibunya, dukungan istridan anak-anaknya, support dari saudara-saudaranyadan dari relasinya yang makin hari makin bertambah luas. Keberadaan bisnis I Nyoman Londen semakin menjadi tatkala Nyoman Londen aktif menggelar seminar Roadshow di 12 kota dengan tema “Siapa Berani Menjadi Entrepeneur”. Tidak tanggung-tanggung si Raja Kuis Helmy Yahya menjadi partnernya sebagai pembicara. Alhasil kolaborasi unik antara Raja Burger dengan Raja Kuis pun terjadi. Seminar-seminar yang dapat memberikan semangat dan motivasi berwirausaha di berbagai kampus di Indonesia, trainer/mentor di Entrepeneur University-nya Purdi E. Chandra, memeberikan pelatihan di Bank BNI mengenai persiapan Purna Bhakti, Bulog, Bank Indonesia, Semen Padang. Sampai saat ini beliau sudah sering di undang sebagai dosen tamu, yang kini sudah 24 kampus diseluruh Indonesia. Diantaranya : Universitas Indonesia (UI), Institut Tekhnologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Sumatra Utara (USU), Universitas Jendral Sudirman (USUD), Trisakti, Bina Sarana Informatika (BSI), Institut Bisnis Informatika Indonesia (IBII) dan lain-lain. Dan yang lebih menarik belakangan ini beliau sering berduet dengan Bob Sadino ( Begawan Entrepeneur ). Dan itu semua membuat bisnis INyoman londen pun makin berkembang dan cepat dikenal masyarakat luas.
KIAT-KIAT BISNIS ALA I NYOMAN LONDEN
Lika liku I Nyoman Londen memang diwarnai dengan berbagai macam persoalan. Namun justru dari banyaknya persoalan yang dihadapi, telah memberikan banyak inspirasi kepada I Nyoman Londen yang selalu tampil bersahaja ini. Ide dan gagasannya selalu muncul secara spontan ketika I Nyoman Londen tampil sebagai pembicara seminar atau menghadapi pertanyaan dari wartawan yang sering mewawancarainya.Karena kelegusan, keluguan kelucuan sekaligus kemampuan I Nyoman Londen memberikan motivasi dan semangat, membuat sosok pribadinya di sukai oleh wartawan, mitra dan orang-orang yang kenal dengannya. Bagi I Nyoman Londen ukuran sukses bukan di lihat dari beberapa jumlah gerai yang bisa di kembangkannya, namun bagaimana bisnisnya ini membawa manfaat bagi orang banyak.”Sukses harus di nilai oleh orang lain, dan bukan oleh diri kita sendiri”. Demikian yang selalu di tekankan oleh I Nyoman Londen. Kesukesesan bisnis I Nyoman Londen beserta peluang usaha yang di tawarkan memang menjawab kebutuhan masyarakat. Kemampuan I Nyoman Londen memotivasi dan menginspirasi orang melalui seminar-seminar, pelatihan dan obrolan santai menjadi sebuah daya tarik tersendiri. Ada tiga kunci kesuksesan hidup yang selalu di sampaikannya di dalam setiap waktu, yaitu selalu berpikir yang baik dan benar, selalu berkata yang baik dan benar selalu berbuat baik dan benar.
Bukan hanya itu I Nyoman Londen pun memilki rahasia sukses dalam menjalankan bisnisnya. Yaitu G.I.G.I.H (Gagasan, Input, Gerakan, Ibadah, Hati). SAGIKUR (Sabar, Gigih dan Bersyukur). Kejar DUIT dan jangan cari UANG (Do’amu, Usahamu, ihklasmu, Taqwamu). Itu DUIT. (Untuk Apa Neraka Gila) Itu UANG. Semua itu tidak terlepas dari PILKAWAT (Pikiran Yang Lurus, Perkataan Yang Baik dan Benar, Perbuatan Yang Mulia).
I Nyoman Londen juga tidak pernah Apriori dengan orang-orang gagal yang menemui dan memintah saran serta nasehatnya. Bagi I Nyoman Londen, “ Menilai Orang bukan dari tingkat Kesuksesan yang di capai, namun dari beberapa hebatnya dia bangkit dari kegagalan dan keterpurukan yang menderanya “. Sunggu sebuah kata-kata bijak yang patut kita teladani bersama. I Nyoman Londen masih memilikih PR dan Tugas Besar yang harus diselesaikannya. Yaitu menginspirasi banyak orang untuk menjadi pengusaha atau entrepreneur suskes agar Bangsa Indonesia ini bisa bangkit dari keterpurukan. Mari kita Bergandengan Tangan Bersama, karena “BERSAMA PASTI KITA BISA…!!! EDOLA BURGER, Bukan Memberi Janji Tetapi Memberi BUKTI.

Jika anda ingin menjadi MITRA USAHA EDOLA BURGER, mengundang seminar Sebagai Speaker, Trainer, Auther, Motivator dan Konsultasi Bisnis atau ingin berkenalan lansung dengan I Nyoman Londen, Si Raja Burger
(Mr. LONDEN GIGIH)

Silakan Hubungi :
PT. EMPAT WARNA KOMUNIKASI
Jl. Nusa Kambangan No.234 Denpasar 80113 - Bali
Telp / Facs : 0361 265105 | 8612666
Mr. I Nyoman Londen : 0818154595
Contact Manager : Nana : 087838383288

0 komentar:

Posting Komentar

Mari Sharing di Twitter dan FB saya

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More